Pernahkah anda merasakan antrian menunggu dokter, dimana anda dalam kondisi sangat lemah dan sangat mengharapkan bantuan medis secepatnya? Atau mendapati orang lain dalam keadaan gawat tetapi tidak mendapat pertolongan sehingga meninggal dunia?
Dalam kenyataannya hal tersebut sering terjadi. Dan pertanyaan yang sering muncul adalah "kemanakah para dokter?". Menurut data yang ada jumlah dokter di Indonesia jauh dari angka ideal, yaitu 1 dokter untuk 2500 penduduk. Dengan penduduk Indonesia kurang lebih 250 juta jiwa maka dapat dikatakan 1 dokter untuk 5000 penduduk.
Berikut gambaran kebutuhan dokter di Indonesia:
1. Dokter umum:
Kebutuhan : 80.000 orang
Tersedia : 50.000 orang
Kekurangan : 30.000 orang
2. Dokter spesialis bedah
Kebutuhan : 50.000 orang
Tersedia : 5.000 orang
Kekurangan : 45.000 orang
Jumlah dokter spesialis : 20.000 orang
Ironisnya sebagian besar dokter spesialis tinggal di daerah kota besar seperti Jakarta, yang berakibat banyak daerah kekurangan dokter spesialis.
Rata rata lulusan dokter hanya 5000 orang pertahun, dari jumlah tersebut 2500 orang mene-ruskan profesi sebagai dokter dan 2.500 yang lain memilih profesi yang lain. Dengan asumsi pertumbuhan penduduk 1,35% maka jika diperhitungkan secara deret hitung diperkirakan jumlah dokter pada tahun 2010 diperlukan tambahan dokter baru sebanyak 7.768 dokter baru pertahun. Jumlah yang cukup mencengangkan.......
Dengan demikian, jika kita ingin menunjang pencapaian Indonesia sehat 2010, maka mau tidak mau kita harus berjuang keras untuk memenuhi target jumlah dokter yang diperlukan dengan tidak mengesampingkan kualitas dokter.
Atas dasar itu, sudah saatnya kita berseru, "Lets go guys get in to medical faculty and build the healthy Indonesian generation..."
Analisis ekonominya:
Kebutuhan akan tenaga kesehatan khususnya dokter semakin menigkat, berarti demand (permintaan) terhadap tenaga dokter relatif tinggi, sementara tenaga dokter (supply) yang ada tidak mencukupi. Hal ini akan mengakibatkan mahalnya biaya kesehatan dalam hal ini jasa dokter. Secara "kasar" berarti profesi dokter sangat menjanjikan buat masa depan karena "harga" dan posisi tawar yang tinggi. Cukup menjanjikan bukan?
Tetapi di Indonesiapermasalahan intinya bukanlah sedikitnya minat masrayakat untuk menjadi seorang dokter, tetapi sangat minimnya universitas yang memiliki fakultas kedokteran.
Bagaimana menurut anda?
