Kenaikan harga bahan pokok yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini mulai menuai protes dari rakyat. Berbagai macam aksi digelar untuk menuntut pemerintah segera menurunkan harga kebutuhan hidup untuk mengurangi penderitaan rakyat.
Berbagai macam solusi dan ide mulai bermunculan mulai dari yang bersifat instan seperti memberikan subsidi untuk bahan pangan sampai ke solusi yang bersifat jangka panjang seperti peningkatan produksi pertanian dalam negeri yang merupakan sumber kebanyakan bahan-bahan pokok.
Kedua langkah diatas merupakan contoh langkah yang mempunyai alasan masing-masing, subsidi yang sifatnya sementara namun dianggap jalan tercepat mengingat masalah "perut" tidak bisa ditunda-tunda. ada yang pro dan ada yang kontra terhadap subsidi ini, yang kontra akan berpendapat pemberian subsidi terhadap masyarakat sama saja dengan mencari solusi dengan menimbulkan masalah baru dan sebagainya.
Sementara solusi jangka panjang yang tetap mengandung kontroversi adalah meningkatkan produksi pertanian dalam negeri, mengingat penyusutan lahan pertanian, terutama sawah, terus berlangsung. Ribuan hektar sawah setiap tahun beralih fungsi untuk kepentingan lain di luar sektor pertanian. Hal ini tidak hanya mengancam sistem pertanian, tetapi juga produksi pangan nasional, terutama beras.
Jika masalah tingginya harga pokok ini tidak diatasi, sehingga menyebabkan biaya hidup semakin tinggi, akan mendorong masyarakat untuk mengurangi biaya hidup yang lain, sebagai contoh: Pendidikan dan mengurangi konsumsi bergizi.
Kita lihat saja apakah tahun 2008 ini angka anak putus sekolah dan kekurangan gizi akan ber-
tambah yang disebabkan usaha masyarakat dalam menekan pengeluaran.